Minggu, 23 Agustus 2009

COOLING DOWN AT RAMADHAN!


lomba blog dijaminmurah.com

Oleh. Rif’an Zaenal Ehwan

Beribu-ribu bintang di langit hanya satu yang aku puja,

Beribu-ribu wanita cantik hanya adik yang aku cinta..

Demikianlah kira-kira peribahasa yang sering digunakan oleh mereka yang sedang dilanda asmara. Tak ada satu pun keindahan lain yang mampu mengalihkan perhatiannya.

Demikian pula dengan keistimewaan bulan yang satu ini. Meskipun dalam setahun terdapat 12 bulan namun hanya satu yang paling dinantikan. Bulan Ramadhan. Mengapa bulan ini sungguh istimewa?

Ibnu Abbas R.A. pernah berkata ketika ditanya hari, bulan, dan amalan yang paling baik:

Hari yang paling baik adalah hari jum’at, bulan yang palig baik adalah bulan Ramadhan, dan Amalan yang paling baik adalah menjalankan solat fardlu tepat pada waktunya.

Nah, refleksi apakah yang terpercik dari makna ramadhan itu sendiri? Saya akan mengupasnya dari beberapa sisi.

Sisi humanitas.

Pada bulan ini kita diberi kesempatan untuk menyeimbangkan hidup kita. Biasanya kita bergelut dengan berbagai macam kesibukan, yang petani sibuk dengan tanamannya, yang pedagang sibuk dengan dagangannya, yang guru sibuk dengan tugas mengajarnya, dan lain sebagainya. Kadang kala, semua itu membuat kita lupa menyempatkan diri untuk mengingat Yang Maha Kuasa. Kita lupa atau mungkin malas untuk menyempatkan diri mengembah kepadanya.

Inilah saatnya kita cooling down dari kesibukan dan rutinitas kita sehari-hari untuk memperbanyak beribadah kepadaNya. Ibarat mesin, jika dipacu terus menerus akan cepat aus. Begitu juga dengan diri kita. Jika diforsir untuk bekerja akan lebih cepat sakit-sakitan. Oleh karenanya, kita dipersilakan untuk sedikit keluar dari rutinitas “keduniaan” untuk sedikit mengingat masa depan kita diakhirat.

Nah, dibulan ini kita punya banyak kesempatan untuk bertadarus, solat tarawih, solat tahajud, dan tentu saja berpuasa dengan sungguh-sungguh.

Sisi ekonomi.

Pada bulan Ramadhan, biasanya juga menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat. Kebutuhan sehari-haris (biasanya untuk sahur dan berbuka puasa) dipastikan akan meningkat. Berbagai kue, buah-buahan yang biasanya kurang laku, dibulan Ramadhan bahkan bisa kehabisan persediaan.

Perputaran ekonomi, yang ditandai dengan perputaran keuangan akan meningkat drastis. Transaksi ekonomi mulai dari mall yang pesta diskon hingga penjual cendol dan kolak dipinggir jalan akan panen untung. Inilah salah satu berkah Ramadhan.

Belum lagi diakhir ramadhan diwajibkan berzakat. Maka, turut bergembiralah mereka yang ditakdirkan mampu berzakat, dan bersuka citalah yang diberi rizki Yang Maha Kuasa saat Ramadhan.

Sisi sosial

Selain aktivitas puasa, kita juga punya kebiasaan mudik. Dibalik kesemrawutannya, mudik tetaplah nikmat. Ada saatnya kita libur, diijinkan kembali bersilaturahmi dengan keluarga dikampung untuk temu kangen, saling bermaafan, dan bagi-bagi kebahagiaan (oleh-oleh, dan pengalaman). Silaturahmi bisa terus terjaga dan tidak terputus.

Sisi politik.

Bagi para elite politik yang sekian lama berseteru, bagi caleg-caleg yang terlanjur saling bermushan, capres-capres yang “perang dingin” di Bulan Ramadhan ini diberi kesempatan instospeksi diri. Sudahkan sikap kalian cukup bijaksana?

Setelah puasa kalian berhasil, disediakan pula bulan syawal. Momentum tepat untuk berbaikan kembali. Membiasakan saling tegur sapa, dan membudayakan saling berkunjung.

Ramadhan, semuanya pasti mengasikkan! Pahala dipersiapkan unlimited, tinggal kuat atau tidak, mau apa tidak kita mengambilnya. Ramadhan, saatnya panen!

Marhaban ya Ramadhan!

Selasa, 04 Agustus 2009

Lomba Blog, mudah tapi meriah

DIJAMINMURAH.COM akan mengadakan lomba penulisan artikel menggunakan media blog yang terbuka serta gratis untuk klien dijaminmurah.com dan umum yang merupakan langkah kita sebagai manajemen baru DJ untuk memberikan apresiasi kepada para pengguna blog di Indonesia.

Lomba dimulai pada tanggal 20 Juli 2009 sampai dengan 12 September 2009 dan pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 13 Oktober 2009 via e-mail dan juga diinformasikan di situs www.dijaminmurah.com. Lomba ini mengambil tema Hari Kemerdekaan RI atau Ramadhan yang bisa dipilih salah satu sebagai tema penulisan dan juga harus mencantumkan layanan dari dijaminmurah.com.

Detail persyaratan lomba termasuk teknis pendaftaran artikel blog bisa diakses melalui http://lomba.dijaminmurah.com. Kami menyediakan berbagai macam hadiah menarik, seperti :

* Juara I : ACER Aspire One + merchandise + sertifikat
* Juara II : Digital Camera KODAK EasyShare C1013 + merchandise + sertifikat
* Juara III : Smartphone + merchandise + sertifikat
* Juara IV : ALTEC LANSING VS2521 + merchandise + sertifikat
* Juara V : External Hardrive 160 GB + merchandise + sertifikat
* 15 pemenang hiburan masing-masing mendapatkan merchandise dijaminmurah.com + voucher diskon 30% berlangganan produk dijaminmurah.com selama 1 tahun
* Setiap peserta berhak mendapatkan voucher diskon 30% berlangganan produk dijaminmurah.com selama 1 tahun jika berencana menggunakan layanan dijaminmurah.com setelah lomba berakhir

Segera daftarkan blog anda, dan menangkan hadiahnya !!!

Bila ada yang ingin ditanyakan seputar pemberitahuan ini, silakan sampaikan ke support@dijaminmurah.com .
Goodluck!!!!1

Senin, 20 April 2009

LOMBA ARTIKEL PERPUSTAKAAN 2009

LOMBA TULIS ARTIKEL PUSTAKA NASIONAL

“CITA PERPUSTAKAAN INDONESIA

KEGIATAN

Dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Membaca Nasional, Teratama Technology System bersama :

* Dinas Pendidikan Propinsi DIY

* Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi DIY

* Ikatan Pustakawan Indonesia – IPI Propinsi DIY

* Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca – GPMB Indonesia

* Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi – FPPTI DIY

* Forum Perpustakaan Sekolah Indonesia – FPSI DIY

* BAPUSDA Kabupaten Bantul

* Tokoh Pustakawan Senior

menyelenggarakan “LOMBA TULIS ARTIKEL NASIONAL 2009” dengan topik pilihan:

* Perpustakaan Ideal

* Membangun masyarakat cinta perpustakaan

WAKTU PELAKSANAAN

* Waktu pengumpulan naskah artikel: tanggal 15 Februari 2009 sampai 30 September 2009

* Waktu pengumuman hasil lomba: tanggal 17 November 2009.*)jika diperlukan sewaktu2 panitia akan konfirmasi

* Penyerahan hadiah: tanggal 27 November 2009

* Publikasi Artikel terpilih: tanggal 17 November 2009 sampai waktu yang tidak terbatas.

PERSYARATAN PENULISAN

* Naskah ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dengan tatabahasa dan ejaan yang disempurnakan.

* Naskah belum pernah diterbitkan atau dipublikasikan sebelumnya.

* Mencantumkan topik pilihan dan judul artikel.

* Naskah diketik komputer dengan font: time new roman, size: 12, spasi baris: 1,5 pt., ukuran kertas A4, Jumlah halaman minimal 5 dan maksimal 8.

PENGIRIMAN NASKAH

* Naskah dikirim disertai lampiran identitas yang meliputi: Nama penulis, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Pekerjaan, Asal Instansi, No.KTP/SIM, Pas foto 4x6 dan Kontak person.

* Naskah dapat dikirim dalam format softfile maupun printout.

* Naskah dikirimkan melalui:

o Email: panitialomba@teratama.com

o Pos surat: Hotel Borobudur Jl. Magelang Km.6,3 Jombor Yogyakarta 55284

o Langsung ke sekretariat panitia: Hotel Borobudur Jl. Magelang Km.6,3 Jombor Yogyakarta 55284 ( Kantor Teratama )

* Naskah yang telah sampai kepada panitia akan segera di posting/diumumkan di Internet, dengan alamat www.teratama.com/lomba

* Panitia tidak bertanggungjawab terhadap pengiriman naskah yang tidak sampai ke tangan panitia.

* Peserta yang telah mengirimkan naskah lebih dari 10 hari dan tidak menemukan nama dirinya di pengumuman peserta dapat konfirmasi ke panitia melalui email panitialomba@teratama.com atau melalui telephone 02747002300, 081227444464

SELEKSI

* Seleksi Administrasi oleh panitia

* Seleksi Materi oleh Juri

ASPEK YANG DINILAI

* Kreativitas: Kemampuan memunculkan permasalahan, ide, gagasan yang realistis dan dapat dipertanggungjawabkan.

* Kegunaan: Hasil penilisan memberikan sumbangan pemikiran yang aplikatif terhadap perkembangan minat baca masyarakat & kwalitas layanan perpustakaan

* Penulisan:

o Sistematika penulisan: meliputi pendahuluan, permasalahan, tujuan, landasan teori, pembahasan, kesimpulan & saran.

o Penulisan dengan bahasa ilmiah populer

o Penulisan menyebutkan sumber (referensi pustaka)

PESERTA

* Masyarakat umum, Pelajar, Mahasiswa, Pustakawan

HADIAH LOMBA

* Juara I mendapat uang sejumlah Rp. 3.000.000,- plus hadiah sponsor

* Juara II mendapat uang sejumlah Rp. 2.000.000,- plus hadiah sponsor

* Juara III mendapat uang sejumlah Rp. 1.000.000,- plus hadiah sponsor

* 20 Besar mendapat kenangan dari sponsor

* Sertifikat

* Tropi

* Juara 1,2,3 masing masing mendapatkan plus Rp 500.000,- dari sponsor BPRS – Bank Perkreditan Rakyat Syariah BAROKAH DANA SEJAHTERA

Kamis, 16 April 2009

Dag-Dig-Dug JK


Semenjak mendampingi SBY, JK dikenal sebagai pribadi yang memiliki karakter kuat. Gaya bicara khas Makassar yang lugas dan tegas, penampilan nyentrik dengan baju keluar dan sepatu buatan lokal, serta profesionalisme kerja menjadi nilai tersendiri bagi Daeng Ucu (panggilan akrabnya di Makassar). Gaya ini sangat klop dengan SBY yang penuh pertimbangan dan santun. Salah satu contoh, ketika pemerintah harus memutuskan untuk menaikkan harga (Bahan Bakar Minyak) BBM, JK-lah yang tampil menghadapi tekanan publik untuk menjelaskan berbagai faktor pemicu kebijakan tersebut.

Pasangan SBY-JK ini oleh beberapa survei terbukti paling diminati masyarakat untuk menahkodai negeri ini kembali. Hasil survei yang dilakukan Husin dari Puskaptis UI menunjukkan bahwa 44,16 persen responden masih mengharapkan SBY-JK kembali berpasangan pada pilpres nanti.

Namun sayang, pernyataan Ahmad Mubarok dari Partai Demokrat (PD) yang mengklaim bahwa Partai Golkar (PG) hanya akan meraih 2,5 persen suara terlanjur melukai hati. Penyataan bernada melecehkan itu membuat berang sejumlah kader PG yang akhirnya memilih cerai dengan PD dan maju mengusung capresnya sendiri. Demi mempertahankan harga diri partai, sekaligus menyambut desakan 33 DPD yang memintanya maju, akhirnya JK bersedia dicalonkan.

Secara kalkulatif, jika melihat perolehan suara PG pada pemilu 2004 peluang JK lumayan besar. Akan tetapi kalau ditelisik lebih dalam, keputusan JK ini bisa menjadi blunder. Sebagai konsekuensinya, JK harus bekerja keras untuk menyelamatkan blundernya, sebelum bisa berduel dengan capres lainnya. JK masih harus melewati sederet tahapan yang cukup berat.

Pertama, JK harus memenangkan konvensi internal PG yang dikenal memiliki sejumlah nama-nama angker seperti Akbar Tandjung, Surya Paloh, Agung Laksono, Sultan Hamengku Buwono X, Aburizal Bakrie, serta Fadel Muhammad. Terlebih figur Sultan HBX, yang terlebih dahulu mendeklarasikan dirinya sebagai capres alternatif.

Kedua, JK harus mempertimbangkan isu pasangan Jawa-Luar Jawa. Sebagaimana tercermin dalam jajak pendapat yang dilakukan TvOne, isu Jawa-Luar Jawa diapresiasi responden sebanyak 47,69%. Artinya, jika ingin memperbesar peluangnya, JK harus memilih cawapres yang memiliki basis massa kuat di Pulau Jawa. Adalah sebuah pilihan yang tepat jika JK berhasil menggaet Sultan HB X sebagai pendampingnya dalam pilpres 2009. Figur Sultan HB X potensial untuk mengamankan suara internal partai, menyatukan fraksi-fraksi berbeda, dan menepis isu jawa non jawa. Salah menentukan cawapres, bisa menjadi blunder kedua bagi JK.

Ketiga, JK harus memperhatikan perolehan suara pada pemilihan legislatif pada 9 April mendatang. Jika perolehan PG menurun drastis, JK harus legawa dan membuka diri untuk kemungkinan koalisi dengan partai lain untuk mendongkrak basis dukungan.

Keempat, JK harus mewaspadai adanya kekuatan keempat. Bima Arya, seorang pengamat politik dalam sebuah tayangan di MetroTv pernah berkata bahwa pada pilpres kali ini (pasca pencalonan JK) terdapat empat kekuatan inti yakni, Blok M (Blok megawati- PDIP), Blok J (Blok Jusuf Kalla-P.Golkar), Blok S (SBY-Demokrat), dan Blok keempat/debutan. Potensi kemenangan masing-masing blok sama kuat tinggal kecerdikan masing-masing dalam menggaet cawapres. Siapa yang dapat merangkul cawapres yang tepat, dialah yang akan memenangkan pilpres kali ini.

Rif’an Zaenal Ehwan, Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
di muat suaramerdeka.com pada 17-03-2009,

Rifan Zaenal Ehwan, Pewarta Warga Terbaik Maret 2009

 Analisis politik Rif'an cukup tajam, mengkritisi langkah maju Jusuf Kalla yang bersikeras mencalonkan diri sebagai Capres 2009.
Dalam tulisannya Dag-dig-dug JK , Rif'an memaparkan tantangan yang harus dihadapi JK bila 'nekat' maju melawan SBY dalam pilpres. "Secara kalkulatif, jika melihat perolehan suara PG pada pemilu 2004 peluang JK lumayan besar. Akan tetapi kalau ditelisik lebih dalam, keputusan JK ini bisa menjadi blunder," tulisnya.

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi tingkat akhir Universitas Negeri Semarang ini memang menggemari dunia sosial dan politik. "Saya rasa bidang kajian ini sangat menantang karena di dalamnya terdapat teka teki silang yang sulit diterka. Berbagai trik kotor yang dilakukan elit politik harus dikritisi dengan tulisan yang berbobot supaya masyarakat tidak gampang terpedaya. Karena bagaimanapun, kepentingan rakyat harus diutamakan."

Hm, sepertinya, calon guru yang kini sedang sibuk melamar ke beberapa sekolah ini sudah benar-benar 'sakaw' ingin berbagi semua hal yang ada di pikirannya, dan mewartakannya kapada sebanyak mungkin orang. Dan bila memungkinkan, ia berencana memiliki sebuah kamera SLR, untuk melengkapi pengamatannya sekaligus menyalurkan hobinya di bidang fotografi.

Rif'an mengaku, menulis dilakukannya untuk mengasah kekritisan pikiran. "Saya sangat berharap kelak bisa menjadi guru ekonomi akuntansi yang profesional dan inspiratif, yang menginspirasi muridnya untuk selalu kreatif".

Sosok yang menginspirasinya untuk menulis adalah Sang Kyai di pondok tempatnya mengaji, KH Abdullah Shonhadji, pengasuh Ponpes Daarusy Syifa' Al Islami Ploso Kudus. Beliau adalah penerjemah kitab-kitab salaf (salah satu yang sudah diterbitkan berjudul Sunan Ibnu Majah.

Pemilu legislatif baru saja terlaksana dengan berbagai macam sengkarutnya. Bagaimana analisis Anda menanggapi masalah ini, Kang Rif'an?

Ditulis Oleh Redaksi suarawarga- suaramerdeka.com pada 11-04-2009,

Caleg dan Rakyat Laksana Sejoli


Selama masa kampanye pemilihan legislatif berlangsung, warga masih ”adem-ayem” saja dan terkesan lesu. Mereka lebih memilih larut dalam pekerjaan atau tenggelam dalam mobilitas sosial masing-masing. Mungkinkah ini efek dari seruan berbagai pihak yang menggembar-gemborkan pemilu damai? Nampaknya tidak, toh saat seremonial ikrar bersama kampanye damai beberapa waktu lalu di Jakarta, masih juga diwarnai kericuhan.

Dinamika kelesuan yang menyembul ke permukaan ini sejatinya adalah PR besar bagi Caleg dan Parpol. Mereka yang kini bagai senter kehabisan batere sebelum malam tiba, harus bekerja keras mendapatkan simpati calon pemilih. Paling tidak, sekedar untuk membuat warga berkumpul dan mendegarkan orasi sekaligus unjuk kekuatan. Dana mereka telah terkuras habis untuk pembuatan pamflet, spanduk, poster, dan baliho beberapa bulan terakhir. Belum lagi semenjak terbitnya pasal 214 UU No. 10 tahun 2008 yang kian memaksa mereka menyediakan amunisi tambahan untuk membiayai kompetisi internal parpol.

Sementara itu, calon pemilih tetap saja enggan diajak mengikuti rapat terbuka tanpa adanya ”ongkos kehadiran” dan ”dress code gratis” dari Parpol. Warga juga enggan berpartisipasi dalam kampanye jika tanpa hiburan artis terkenal.

Menyikapi fenomena kelesuan calon pemilih terhadap kampanye terbuka kali ini, ada baiknya Parpol segera berbenah dan melakukan autokoreksi. Sudah cukup pantaskah mereka mendapatkan amanat rakyat yang terlanjur sering dibohongi?. Sudah realistiskah kontrak politik yang mereka ajukan? Dan sudah mampukah mereka memberikan suri tauladan yang baik bagi rakyat? Rakyat tidak buta. Masih lekat di ingatan kita, disaat warga korban Lapindo terengah-engah bertahan hidup, para pemimpin yang mereka pilih pada pemilu silam malah asik berbalas pantun. Faktor-faktor inilah yang membuat warga memilih apatis pada pemilu kali ini.

Yang terbaik dilakukan saat ini adalah parpol harus aktif menjemput bola dan turun langsung menyambangi akar rumput. Saat ini hubungan caleg dan rakyat laksana romantika dua sejoli. Tatkala seorang gadis terlalu sering disakiti, maka jangan harap di berikan kesempatan kedua. Karenanya, sang jejaka harus aktif mengambil hatinya agar mendapat kesempatan sekali lagi.

Perlu disadari bahwa apatisme warga pada pemilu kali ini bukan apatisme yang kekal. Apatisme kali ini adalah akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap wakil rakyat yang dinilai telah gagal. Jika Parpol/Caleg mampu mengambil hatinya, atau paling tidak dapat membuktikan janji-janjinya, bukan tidak mungkin masyarakat akan kembali meramaikan pesta demokrasi pada pemilu berikutnya tanpa diminta. Apatisme warga ini hendaknya juga dimaknai sebagai punishment (hukuman) sekaligus pelajaran berharga terhadap wakil rakyat supaya jangan lagi bermain-main dengan kepentingan rakyat.

Dinamika lain yang terbaca dari fenomena kelesuan ini adalah tidak adanya korelasi langsung antara keikusertaan atau ketidakikutsertaan dalam pencontregan terhadap perbaikan nasib mereka. Toh, mereka akan tetap menderita atau (bahkan) lebih menderita lantaran pemimpin baru yang terpilih sama saja dengan pemimpin sebelumnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa pemimpin baru berarti penggusuran baru.

Seyogjanya, bolehlah kita bisa mencontoh pelaksanaan pemilu di Amerika beberapa waktu silam. Ribuan warga Amerika tumpah ruah memadati pusat kampanye untuk mendengarkan orasi calon pemimpinnya. Mereka sangat menyadari bahwa nasibnya akan sangat dipengaruhi oleh siapa pemimpin yang akan terpilih. Kesadaran seperti inilah yang harus kita bangun.

Rif’an Zaenal Ehwan, mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
dimuat di suaramerdeka.com pada 01-04-2009,